Hayoo, pada mau lebaran di mana? di rumah sendiri, di rumah orang tua, atau malah mau lebaran di rumah saudara. Kalau yang masih sendiri mungkin lebih memilih di rumah orang tua yah? Nah, kalau yang pengantin baru gimana? Tahun ini tentunya jadi pengalaman pertama punya dua pasang orangtua yang sama-sama ingin lebaran bersama. Hmm, persoalan kerap kali muncul apabila tidak terjadi kesepakatan antara suami dan istri lo! Bagaimana tidak si suami ingin berkumpul dengan keluarga intinya, begitu juga sang istri yang kekeh berlebaran dengan orangtuanya.
Kalau sudah begini komunikasi menjadi sangat penting, jangan sampai masalah ini berlarut dan menimbulkan pertengkaran yang semestinya tidak terjadi.
Hal-hal yang Menjadi Pertimbangan
Komunikasi tersebut tentunya harus dilakukan dengan kepala dingin, pilih saat yang tepat untuk sharing. Hal ini akan mengurangi pergesekan ego dari kedua belah pihak yang menyulut emosi. Misalnya dilakukan selepas shalat subuh atau menjelang tidur. Salah memilih waktu bicara dapat juga menjadi awal ketidaksepakatan.
Pertama, pastikan terlebih dahulu berapa banyak dana yang ada dan berapa lama waktu libur yang tersedia. Lalu pertimbangkanlah hal-hal berikut bersama:
- Jarak
- Biaya
- Lama Waktu
- Frekuensi Pertemuan
Misalnya begini, kondisi keuangan sedang tidak baik maka bisa memilih untuk berlebaran di tempat orangtua yang dekat dan tidak perlu biaya banyak. Atau misalnya kedua pasang orang tua masih tinggal satu kota sehingga tidak butuh biaya banyak dan waktu yang lama, maka bisa memilih yang jarang bertemu.
Menyusun Beberapa Alternatif Solusi
Kondisi setiap pasangan tentunya berbeda-beda sehingga amat perlu menyusun beberapa alternatif solusi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas. Ada beberapa jalan tengah yang dapat diambil, antara lain:
- Menggilir kunjungan, misal tahun ini bersama orang tua suami, tahun depan bersama orang tua istri. atau jika dekat selepas sholat Ied dan sungkem di salah satu orang tua langsung mengunjungi orang tua
lainnya. - Mengajak orangtua berlebaran di rumah sendiri (red:milik suami-istri).
- Pulang ke rumah orang tua masing-masing, Namun yang satu ini tidak disarankan karena menggambarkan munculnya bibit-bibit perpecahan antara suami dan istri.
Menghargai Keputusan
Setelah bertukar pendapat dan mempertimbangkan hal-hal tadi, keputusan dapat diambil. Keduanya pun harus menghargai keputusan ini, dan berbesar hati menjalaninya.
Orang Tua Suami=Orang Tua Istri
Bagi suami/istri yang tidak berlebaran dengan keluarganya tahun ini tidak perlu sedih, karena sejatinya orang tua pasangan adalah juga orang tua bagi kita. Justru inilah moment untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan mertua agar semakin harmonis dalam berkeluarga.
Semakin Bijak di tiap Tahunnya
Pengalaman pertama lebaran ini tentu akan menjadi pelajaran berharga bagi pasangan suami istri untuk dapat mengambil keputusan di tahun-tahun mendatang dengan lebih bijaksana.
Wah, ternyata lumayan panjang juga ya uraian saya.
Silakan bagi teman-teman yang memiliki cerita tentang lebaran pertama setelah bersuami bisa dikirim ke email saya di s.mahardika25@yahoo.com.
Alhamdulillah, selesai juga tulisan ini.
Semoga menjadi manfaat bagi kita bersama.
Amiiin...
wah...wahh...
BalasHapusnice post...
it's nice coment...
Hapusmau lebaran dimana suamiku?